Kamis, 16 Agustus 2012

Kisah Tersirat

Seorang Anak manusia ,Pak Kusir & Kuda Besinya

Hamparan  karpet biru muda terlihat di setiap sudut, tergelar membentang luas dipermanis dengan seberkas kapas putih lembut. Jarum udara berterbangan, masih terdengar sayup bunyi-bunyian itu, bunyi dari hewan kecil yang menggesekan kaki-kaki kecilnya. Terangkap jelas bayangan putih samar-samar, tertangkap namun mustahil dapat digenggam. Bayangan yang menyembunyikan suatu misteri di dalamnya, bayangan yang dapat menjadi butiran air ketika raja siang datang. Tak kala terdengar ocehan-ocehan dari dalam kandang, ocehan seekor kuda besi yang hendak keluar dari kandangnya. Seketika Pak Kusir menghampiri si kuda besi dan menungganginya. Kuda besi pun berlari perlahan kemudian kencang sesuai kendali Pak Kusir. Kuda besi berlari dengan sekuat tenaga dengan kaki-kaki kokohnya. Entah,apakah Pak Kusir lelah? Lelah mengendalikan si kuda besi.

       Seorang Anak manusia terduduk diam di belakang Pak Kusir, ocehan-ocehan kecil terlontar darinya. Memiliki harapan agar Pak Kusir beserta Kuda Besinya selamat, Sepanjang perjalanan Anak manusia itu berbicara dengan Pak Kusir tanpa bosan-bosannya. Tak kala tiba di suatu tempat, kuda besi terhenti. Seorang Anak manusia itu turun dari Kuda besi tersebut. Ia menunggu temannya, detik demi detik, akhirnya temannya datang jua. Tak kala ia bertemu temannya itu maka itulah waktunya ia berpamitan dengan Pak Kusir serta Kuda besinya itu. Di sudut pelupuk matanya, terlihat titik demi titik air. Seakan tak rela akan sebuah perpisahan.

       Dan lagi, Anak manusia itu berharap agar Pak Kusir dan Kuda Besinya selamat sampai Kandang. Anak manusia itu pun pergi , langkah demi langkah menjauh dari kuda besi dan Pak Kusir . Tiap langkah anak manusia itu selalu menoleh ke belakang. Sekali,dua kali, tiga kali pak kusir masih ada di mana kuda besi itu terhenti. Namun keempat kalinya Pak Kusir dan Kuda besinya sudah tidak ada. “Hmm…”,helaan nafas Anak manusia itu memberikan arti kegelisahan.”Ingin cepat kembali ke Kandang itu lagi dan bertemu dengan Pak Kusir,Kuda Besinya beserta keluarga Pak Kusir”,renung anak manusia itu.

^duapuluhsatumaretduaribuduabelas^ 
^perjuanganseorangayah^
 Kisah Tersirat

Selasa, 14 Agustus 2012

Silaturrahim di Senja itu

Minggu,12 Agustus 2012

Senja tiba kawan...

Dimana ...

Dimana kau kawan ...

Jarum jam terus berputar menuju angka enam

Tak disangka . . .

Kau-kau hadir 

Tak terlihat seberkas senyum dibibirmu kawan 

Namun ketika pintu gerbang terbuka

Kata sepatah kata terucap

Tiada kata yang paling indah

Tak perlu untaian kata indah

Tak ada janji-janji manis

Ini sudah cukup dari yang kuperkirakan

Senyum dan Canda itu

Untaian hal yang indah dari kau kawan

Kawan-kawan  ku yang kini beranjak dewasa

Senyum dan candamu akan terangkum di kisah senja ini.. 

The First Generation of IM :)