Sabtu, 24 Oktober 2015

Pujangga Dibawah Karpet Hitam



Penghuni Karpet Hitam

Senja hadirkan nuansanya

Tampak sang Raja siang perlahan beranjak

Beranjak menuju singgasana ufuk timur

Karpet biru muda berselimut  biru tua tergulung perlahan

Karpet hitam pun tergelar membentang luas

    Selamat datang wahai malam !

    Semilir angin menyambut datangnya malam

    Melodi di malam hari terdengar  di setiap sudut

    Seberkas cahaya hadir disetiap tempat berlindung

Terdiam diatas kasur merah

Bersandar pada tiang vertikal yang tegak dan kokoh

Menatap  karpet hitam yang membentang luas

Terpaku dan terus memandang

Sebuah Karpet polos tanpa nuansa 

   Seketika hadirkan nuansa unik

   Pasukan-pasukan kecil tersebar di karpet itu

   Bersinar berkerlap-kerlip bagaikan peri kecil

   Raja malam pun datang dengan kelembutannya

   Pasukan kecil itu bersanding disamping sang raja

Saat menatap karpet hitam itu

Desiran angin menusuk si putih yang kokoh

Pasukan-pasukan kecil itu seakan menemani diri ini

Sang raja seakan menyambut senyum ini

Waktu terus berjalan

Karpet hitam semakin menghitam

Pasukan-pasukan kecil itu menghilang

Yang tersisa hanyalah sang raja

     Dimanakah engkau pasukan?

     Raja malam akan bertugas sendiri tanpamu

     Kembalilah wahai pasukan-pasukan kecil

     Temani sang raja kembali

     Bersandinglah di samping sang raja malam

Kini…Karpet hitam hanya dihuni sang raja

Kembalilah wahai penghuni negeri karpet hitam

Agar penghuni karpet hitam ini selalu menghiasi di malam yang kelam

*Created by: PujanggaMuslimah_Tiara Kusnia Dewi*



Jumat, 23 Oktober 2015

Realita Ini Harus Didobrak !



Mendobrak Pintu Keberanian






Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berani/be·ra·ni/ a artinya mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut. Sedangkan arti kata keberanian/ke·be·ra·ni·an/ n  adalah keadaan berani; kegagahan. Dan pemberani/pem·be·ra·ni/ n adalah sebutan bagi orang yang sangat berani; yang mempunyai sifat berani.

Masing-masing orang tentunya pernah memasuki ruang keberanian dan bahkan ada yang kini telah berada dalam ruang keberanian itu tapi ada kalanya ruang keberanian yang dimasuki seseorang itu berbeda-beda atau bahkan ada yang belum berhasil sama sekali bisa memasuki ruang keberanian itu. Ada kalanya ketika pintu di ruang keberanian 1 telah berhasil terbuka masih ada 2, 3 , 4 dan seterusnya pintu-pintu keberanian yang harus kita dobrak untuk bisa melanjutkan perjalanan ini. Perjalanan yang mungkin kini dirasa sangat panjang padahal hanya sebentar. Perjalanan yang mungkin harus terhenti bila saatnya tiba dan harus melanjutkan perjalanan di dunia selanjutnya.

       Yap rasa berani itu terkadang tumbuh dalam hati setiap insan, tidak memandang kecil atau besar keberanian itu, setiap saatpun rasa itu bisa mendobrak pintu-pintu keberanian itu. Pintu-pintu yang tentunya levelnya berbeda antara satu pintu dengan pintu lainnya. Mudah saja rasanya bila seseorang terlah berhasil mendobrak 1 pintu sehingga membuat penasaran dan bertekad kuat mendobrak lagi dan lagi. Tapi..? Bagaimana dengan seseorang  yang sama sekali belum berhasil mendobrak pintu keberanian itu? Yap jawabnnya kita harus mencari pesaing dalam mendobrak pintu itu dan mencari penolong untuk mendorong kita mendobrak pintu itu. 

       Bila kita terus berada pada posisi nyaman dan stagnan begini saja mana bisa kita bisa melanjutkan perjalanan dengan mencetak prestasi melalui dobrakan-dobrakan pintu itu. 1 pintu keberanian terdobrak tentunya akan menaikkan levelmu menaikkan ikhtiarmu dalam mencapai impianmu. Pesaing tentunya akan membuat kita semangat dan mendobrak hati kita untuk teguh pendirian mendobrak pintu-pintu keberanian itu. Tertekan rasanya ? Jelas ya, tapi dengan kehadiran pesaing itu tentunya membuat kita tidak santai-santai begitu saja tapi tentunya akan berpacu, mengadu, dan merasa ingin terdepan dalam mendobrak pintu-pintu itu. Kemudain mencari pendorong kita dalam mendobrak pintu itu juga sangat penting, dikala kita lelah melakukan ikhtiar mendobrak namun tak berhasil jua , yaa masih ada pendorong kita. Siapakah Pesaing dan Pendorong kita itu ? Yap Teman jawabnnya. Bagaimana mungkin? Tentu kamu harus mencoba mencari pesaing dan pendorong itu agar kamu bisa mendobrak pintu keberanianmu.

      Dalam berlomba-lomba mendobrak pintu keberanian tentunya harus memiliki sikap dan perilaku yang positif dan sehat. Tidak akan berkah sesuatu yang didapatkan dengan cara tidak halal. Keberanian adalah buah dari iman seseorang kepada Allah Subhanahuwata’ala.

     Aku adalah manusia yang baru berhasil bisa mendobrak pintu keberanian 1 dengan kesungguhan hati ketika aku berada di Sekolah Menengah Atas. Yap Pesaing dan Pendoronglah yang membuatku bertekad untuk siap mendobrak pintu-pintu itu meskipun pintu ketakutan dibelakangku selalu mengikutiku. Perjalanan terus dilalui dan akupun terus berjalan. Perjalanan yang memang kurasa panjang dan melelahkan. Tapi lagi dan lagi Pesaing dalam mendobrak pintu-pintu itupun bermunculan maka Apa yang harus aku lakukan? Tentunya bertekad lebih maju menjadi yang pertama melalui pintu keberanian itu sebelum orang lain melaluinya. 

Tidak mudah memang menobrak pintu keberanian dikala pintu ketakutan terus mengikuti perjalanan kita. Tapi dengan sebuah Tekanan dari Pesaing. Kita Pasti Bisa! Bisa Mendobrak Pintu Keberanian Kita, Bisa Mendobrak Masa Depan Kita, & Bisa Menendang Pintu Ketakutan Kita :) Carilah pesaingmu dan carilah pendorongmu serta Dobraklah Pintu Keberanianmu! :) 

*Dobraklah dengan niat lillah
*Dobrakan pintu yang barokah akan membuat kita tenang
*Berlomba Mendobrak Pintu Keberanian dengan Sportif, Halal wa Toyyib :)
^By: Tiara Kusnia Dewi^