Sabtu, 30 Januari 2016

Mengenal Bidoata Narasi

Biodata Narasi adalah biodata yang ditulis berupa teks/paragraf dalam bentuk narasi. Ya bisa dikatakan bercerita tentang diri kita secara singkat. Biasanya biodata narasi dibutuhkan dalam lomba-lomba menulis seperti lomba enulis cerpen via online.

Dibawah ini adalah contoh Biodata Narasi.

 


Biodata Narasi

Tiara Kusnia Dewi, lahir di Kuningan,Jawa Barat, pada 31 Maret 1997. Walau lahir di Jawa Barat, namun ia besar di tanah Banten. Ia adalah alumni SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang. Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswa semester 3 di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di satu-satunya Universitas Negeri di Banten yaitu Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa.
          Sedari duduk di bangku Sekolah Dasar, ia menyadari betapa pentingnya organisasi disamping kegiatan formal belajar. Sejak SD, ia aktif di kegiatan ekstrakulikuler Pramuka. Sedangkan sewaktu SMP, ia banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan ekstrakulikuler Paduan Suara. Berlanjut ketika SMA, ia kembali mengikuti kegiatan organisasi yaitu FORKIS ( Forum Komunikasi Islam). Pada organisasi inilah ia terlatih jiwa dan raganya untuk menjadi lebih baik dar sebelumnya yaitu mengenal Islam lebih dalam.
Kini, ia aktif mengikuti Unit Kegiatan Mahasiwa (UKM) yaitu LDK Baabussalam Untirta dan anggota di HIMAGUSEDA ( Himpunan Mahasiwa Guru Sekolah Dasar ). Nama Ismii Tiara adalah nama penanya, ia kerap dikenal dengan nama Ismii Tiara di media sosial maupun blog. Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke : email: tiara_kusniadewi7@yahoo.co.id, facebook:Ismii Tiara, Twitter:@Ismii_Tiara atau bisa langsung sms atau WA ke nomor penulis : 087788403009.

Minggu, 03 Januari 2016

Radifia Yang Berpisah



Perjalanan Radifia




Ketika ada terdiam membisu
Bagai es yang mencair karena waktu
Moment yang ditunggu itu
Terkadang termakan oleh waktu
               Awalan memang bagai minyak dan air 
               Sulit bersatu walau telah berjumpa
               Tapi tahukah kamu, bahwa dia dan dia..
               Saling merindukan perjumpaan itu

Seperti lampu lalu lintas pula, ya, ada 3 jenis warna. Disanalah cerminan insan itu berada
Merah, Hijau dan Kuning. Warna-warna itulah yang mewakili si Radifia. Takkala ada masalah dengan lampu warna kuning. Lampu merah dan hijaupun risau nan gundah. Begitupun, takkala lampu merah rusak, lampu kuningpun risau, cemas dengan keadaannya. Hanya lampu hijau! Yap dialah yang selalu menyala, bersinar terang benderang meski dirinya sakit, meskipun dia lelah menyinari jalanan ini. Sinarnya terkadang membuat si merah dan kuningpun bersemangat. Tau kah kau, Semangat untuk apakah itu?
Semangat untuk menyinari orang-orang yang mencintainya.
Ketika Radifia harus berpisah, tentu ada rasa aneh dalam relung hatinya yang paling terdalam. Yap, itulah rasa sedih nan risau. Risau andaikata inilah perjumpaan terakhirnya, inilah senyuman dan candaan terakhir kalinya. Tak mungkin bahkan tak perlu diungkapkan dengan kata-kata, karena sebuah kesedihan itu sudah terlukiskan oleh wajah yang basah dengan mata berkaca-kaca.  Meski, terkadang untuk sebuah senyum dan canda itu harus didahului air mata yang menetes bahkan hujan deras mengalir.
Ketika Radifia harus berpisah inilah, ia baru menyadari bahwa ia teramat saling menyayangi dan bahkan waktu ditunggu selama ini dengan mudahnya, dengan tak terasanya berlalu. Berlalu meninggalkan masa kelabu nan indah serta penuh kehangatan itu.
Waktu yang akan mempertemukan Radifia itu kembali, kembali menjadi satu. Bak Lampu Lalu Lintas yang kelak akan menyinari sekelilingnya dengan keikhlasannya serta cahayanya tiada padam meski di siang hari sekalipun. 
Radifia yang terpisah mungkin akan berjumpa kembali, entah itu kapan dan dalam keadaan seperti apa. Yang pasti Radifia selalu merindukan perjumpaan dalam kehangatan itu. 


*diadaptasi dari cerita nyata
*SepenggahKisah
*RadifiaBerpisah
*tigajanuariduaribuenambelas