Rabu, 13 September 2017

Aksara Tangguh 2





Rencananya yang Terbaik
(Srikandi Tangguh; Kado Terindah dariNya)

Berawal dari pertemuan yang tak direncanakan, berawal dari visi misi yang ternyata banyak kesamaan, dan berawal dari hati dan jiwa yang memang tak bisa saling melupakan. Disanalah awal kisah berpadunya hati dari ketiga srikandi itu.
Skenario Allah memang tak ada duanya, berawal dari ketidakberkenanan Allah saat aku ingin sekali megikuti KKM Mandiri kala musim Februari lalu, ternyata Allah menyimpan kado terindah di musim Agustus yaitu tepatnya di KKM Tematik. Ya, rasanya aku ingin sekali dan memutar waktu ingin mengikuti KKM Mandiri karena beberapa hal yang mana sudah aku rencanakan kedepannya, akan tetapi apa daya, ada amanah lain menghampiriku saat itu, menjadi seorang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (P-TPS) ialah dilemaku dan pilihanku. Tak mungkin rasanya aku meyanggupi kedua amanah itu jika harus menjadi P-TPS juga peserta KKM Mandiri, rasanya akan ada amanah yang terbengkali, karena kutahu ragaku takkan mampu berada di dua tempat dengan intensitas yang sering dan jarak yang jauh. Kala kebimbangan melanda, tak segan aku mencurahkan kegundahan itu pada Rabbku, ketika aku terlalu sulit menentukan pilihan yang terbaik untuk dipilih, tak kusangka Allah memberikan sinyal lain yang mana memang saat itu aku harus melepas KKM Madiri saat itu.
Selalu aku bergumam dan meyakinkan diri “Insya Allah ini pilihan terbaik setelah dibimbing olehNya, iya ini pilihanNya dan juga ketetapanNya, semangat raa ngegarap pengalaman, ilmu baru dan pekerjaan baru ini! Kesempatan ga akan datang dua kali, P-TPS ialah pengalaman baru dalam hidupmu, KKM Kebangsaan dan KKM Tematik menantimu di musim Agustus depan ra, semangat dan lillah terus ra!”. Gumaman itulah yang nyatanya menguatkan dan membakar semangatku. Masya Allah, kun fayakun…
Hari demi hati terlewati, tibalah musim KKM Kebangsaan dan KKM Tematik menghampiri

“…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(Q.S Al-Baqarah : 216)

Husnudzon ialah mudah dilisankan tetapi cukup sulit direalisasikan, tapi dengan selalu yakin atas ketetapannya maka takkan ada kegelisahan dalam jiwa. Yap, jalan keluarnya ialah berdamai dengan semua ketetapan Allah untuk kita maka ketentraman dan keqona’ahanlah yang dirasa.
Setelah lewatnya KKM Mandiri Februari lalu, akupun berazzam untuk mencari teman baru dan saudara baru dari KKM Kebangsaan atau KKM Tematik ini.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ



“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S Al-Hujurat : 13)

 Rupanya tekadku untuk melintasi pulau, melanglang buana menyebrangi perairan, mengabdi di tempat yang cukup jauh ternyata belum diizinkan olehNya. Yap, aku dan dua teman seperjuanganku (Muthia Sutanti dan Zakie Maulana Akbar) perwakilan dari PGSD UNTIRTA mendaftarkan diri sebagai calon peserta KKM Kebangsaan. Memang banyak berkas dan ketentuan yang harus dipenuhi tetapi akupun dikuatkan oleh kedua teman seperjuanganku tersebut dan azzamku yang memang selalu mengalahkan rasa ketakutanku.
Satu minggu, dua minggu, bahkan hingga tiga minggu terlewati rupanya tak ada kabar, tak ada pannggilan wawancara. Padahal aku dan kedua teman seperjuanganku sangat menanti info selanjutnya, tetapi apa daya rupanya kenyataan pahit dan memang harus diterima dengan lapang dada. Delegasi dari PGSD itu tak ada yang lolos dalam seleksi KKM Kebangsaan. Lagi dan lagi aku harus kuat dan terus husnudzon.
Ya, KKM Tematik ialah pilihan terakhir dan aku harus tawakal dengan semua ketetapan itu. Kutahu nyaliku cukup ciut, kecil, dan kerdil untuk menghadapi orang-orang baru. Tetapi saat aku berazzam itulah, rasa yang berbeda hadir dalam diriku, mengisi relung hatiku dan menggetarkan jiwa bahkan mampu terealisasi dalam perbuatan. Kutahu tak selalu visi misi setiap kepala dari orang yang kutemui sama denganku. Tetapi dengan Bismillah, keyakinan dan tawakal akupun menjalani KKM Tematik dengan niat mencari pengalaman dan saudara baru. Satu yang kumohonka kepadaNya sebelum kelompok KKM Tematik diumumkan ialah aku memohon agar Allah mengirimkan seseorang yang mempu menguatkanku serta mengokohkan pijakkanku di sana, iya di lokasi KKM Tematik tepatnya.
Selang satu hari, dua, hingga tiga hari rasanya ada yang berbeda dengan dua akhwat yang baru aku kenal bernama Iin Muawiyah (Ilmu Hukum 2014) dan Kardilah Rostiana (Teknik Kimia 2014). Bahagia mengenalnya dan bahagia bisa berjuang bersamanya. Ketika berada di dekatnya, aku selalu merasakan bahwa aku akan mati esok hari tetapi aku pun merasa bahwa aku akan hidup selamanya. Mutawazzun lah yang kurasa dari kedekatanku dengan mereka. Saat itulah yang meyakinkan hatiku bahwa merekalah orang-orang yang Allah titipkan untukku. Iya untuk menguatkanku dan menguatkannya.
Bukan karena kehebatan yang dimiliki, bukan karena payung kekuasaan, bahkan bukan karena kelihaian dalam suatu bidang yang dimiliki. Satu yang selalu kuingat dan selalu dijunjung oleh ketiga srikandi tangguh itu adalah “Kemauan – (Mau untuk Belajar dan Mau untuk berlelah-lelahan), Aksi Nyata, Selalu Berdo’a dan Bertawakal atas Ikhtiar yang dilakukan”. Kusebut kau, mereka dan kita “Srikandi Tangguh”. Mengapa demikian, karena memang ketika bersama rasanya lelah itu hilang oleh canda dan tawa yang dibalut dalam ukhuwah Islamiyah.
Perbedaan gaya berargumentasi, gaya berfikir bahkan gaya beraksi cukup banyak kutemui di kelompok KKM Tematik ini. Memang lebih kuat dan mantap rasanya apabila kita berjalan dengan kawan sevisi semisi. Yap, benar adanya sevisi semisi. Bukan karena aku yang merencanakan bahkan bukan dia yang merencanakan tetapi Allahlah yang menyatukan hati kami (tiga srikandi tangguh). Subhanallah, walhamdulillah, walaailaahaillahu, allahuakbar…
Banyak teori tanpa aksi sama dengan nol besar, tetapi tak ada salahnya sedikit teori, konsultasi aksi, langsung eksekusi. Itulah lebih baik daripada tak merealisasikan teori yang dimiliki atau bahkan berpura-pura meninggalkan visi misi yang terlalu rumit direalisasikan.
Tak menyangka rasanya aku, iya aku bisa hanyut dan tenggelam bersama kedua srikadi tangguh itu menuju kebaikan dan kebaikan. Satu bulan bersamanya dalam sebuah Kuliah Kerja Mahasiswa tentu memberikan pelajaran demi pelajaran yang berarti, hingga akhirnya ketiga srikandi itupun bertemu dan mendapat saudara baru disana, Teh Zaroh (Babai Baezaroh) dan Pak Ridwan (M. Ridwan). Iya, Teteh dan Bapak kami menyebutnya. Mereka ialah guru mengaji di Majelis Al-Inayah, nama majelis di Desa Cikarumbung dimana aku dan teman-teman bermukim (posko kelompok KKMku berada).  Bagiku, Teh Zaroh dan Pak Ridwan sudah seperti kakak sendiri dan orang tua kedua selama di lokasi KKM. Dibimbing, disemangati, dan diarahkan layaknya adik sendiri. Masya Allah, memang kado terindah itu pasti akan hadir dari do’a yang kita pinta, kita panjatkan terus menerus Insya Allah kabulkan, hanya saja kita harus istiqomah dalam memohon dan bersabar dalam penantian tersebut (menanti jawaban do’a tersebut).
Niat
Ikhtiar
Do’a
Tawakal
Sabar
Qona’ah

“Dibalik Ketangguhan tersimpan Kelembutan”


وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ



dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (Q.S Al-Anfal : 63)

Salam Srikandi Tangguh
Aksara Bersua
The Amazing KKM Tematik

Desa Sangiang, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten.
Juli-Agustus 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar