Selasa, 08 Mei 2018

RasAksara


"Saat diam, kutemukan jawaban!"

Terkadang aku tak peduli kapan kita bertemu dan berkenalan atau sejak kapan kita saling kenal mengenal. 

Yang kuingat, bersamamu aku tak merasa sendiri, meskipun hanya diam yang ada diantara kita, tak ada sepatah kata yang terungkap, tak ada cerita yang harus selalu dibagi, karena dalam diam itulah dapat kubuktikan seberapa nyamankah aku bersamamu meskipun dalam diam.

Tak pernah mencela meskipun dalam canda, selalu searah meski tak ada kompas yang kau atau aku pegang, tak pernah membuat aku kesal, menasihati tanpa menyakiti, rasanya inginmu ya inginku, saat itulah rasanya ada radar bahwa dirimulah anugerah yang tak mungkin kupungkiri lagi.

Sederhana itulah segalanya, sederhananya aku ya sederhananya dirimu. Tak rewel soal fashion, style, atau citra. Apa adanya itulah yang sangat nyaman dan lebih bersahabat rasanya.


Jika dalam prosesnya ada tetesan hujan dari kedua bola mata, itu tandanya ujian mulai menyapa. Lagi dan lagi, diamlah agar hujan itu terhenti, bermuhasabahlah agar tak hadir dengki.

Diam lagi...

Karena, saat diam itulah kutemukan jawaban bahwa dirimu harus dipertahakan, diperjuangkan atau direlakan. 


Yang pasti tak ingin rasanya kuakhiri dengan dengki tak bertepi...


#CatatanJumpa #JawabandalamDiam #Visintuisi #JazakillahSahabatuntilJannah

AsAksara


"DigmaNsi"

Satu paradigma berbeda frekuensi?
Satu frekuensi berbeda paradigma?

Yang kutahu, tak ada sebuah kebaikan yang tersembunyi, bukan tindakannya yang di sembunyikan tetapi niatnya. Bukankah wujud dari sebuah niat ialah tindakan?
Bukankah niat baik harus disegerakan? 
Janganlah mengungkap niat, kala semua sudah terjadi, taukah? Itu menyakitkan, terlebih jika segalanya tak sesuai harapan dan kau ungkap saran diakhir. Jangan menyalakan api jika tidak ingin ada asap. 

Ketika tabir menguak, pedih dirasa, sakit dikenang, terlebih kau memberi kecewa yang bertubi. Jangan memberi kekecewaan jika kau tak ingin dikecewakan.

Utarakan bukan membungkamkan...
Sampaikan bukan merahasiakan...


Oh Paradigma dan Frekuensi, bersualah tanpa permisi, mengalirlah lewat ambisi, agar hadir kedamaian yang hakiki...

Oh Paradigma dan Frekunsi,
menyatulah karena kuasa ilahi,
Biarkan segumpal darah itu saling mengasihi
Bersua dan menyatu tanpa ada yang harus diselisihi...

I hope, it happen...

#Digmansi #AsAksara #SrikandiMencari