Sumber Kurikulum
Diajukan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah kurikulum
dan pembelajaran
Tahun pelajaran 2015/2016
Disusun oleh :
Tiara Kusnia Dewi ( 2227141051 )
Kelas : 3
– B PGSD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
KATA
PENGANTAR
Penyusun
memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang
sumber kurikulum ini. Makalah ini ditunjukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah kurikulum dan pembelajaran.
Dalam
penyusunan makalah ini penyusun banyak memperoleh bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, Penyusun menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1.
Bapak Reksa Adya Pribadi, M.Pd, selaku pembimbing makalah;
2. Bapak Kasnadi dan Ibu Tati Nurhayati, selaku
orang tua penyusun yang telah memfasilitasi dalam pembuatan makalah ini;
Penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, baik materi maupun teknik
penulisannya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan menambah wawasan tentang kurikulum khususnya mengenai
sumber kurikulum.
Serang, September 2015
|
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata
Pengantar...........................................................................................................
i
Daftar
Isi..................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN..........................................................................................
1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................
1
1.3 Tujuan.........................................................................................................
1
BAB II LANDASAN
TEORI...................................................................................
2
2.1 Pengertian Kurikulum................................................................................
2
2.2 Peranan Kurikulum....................................................................................
3
2.3 Fungsi Kurikulum......................................................................................
4
BAB III
PEMBAHASAN..........................................................................................
5
3.1 Sumber Kurikulum.................................................................................
5
3.2 Realita antara Kurikulum
dengan Proses Pembelajaran....................
6
BAB
IV PENUTUP...................................................................................................
9
4.1 Kesimpulan................................................................................................
9
4.2 Usul dan Saran..........................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah kurikulum erat kaitannya dengan dunia
pendidikan dan memang realitanya digunakan dalam dunia pendidikan. Para ahli
pendidikan memiliki penafsiran yang berbeda tentang kurikulum. Namun demikian,
dalam penafsiran yang berbeda itu, ada juga kesamaanya. Kesamaan tersebut
adalah, bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta
didik sesuai dengan tujuan yang dicapai.
Sekolah didirikan untuk membimbing peserta
didik agar berkembang sesuai tujuan yang diharapkan. Ini berarti titik sentral
kurikulum adalah anak didik itu sendiri. Namun kurikulum juga berfungsi untuk
setiap orang atau lembaga yang bersangkutan. Perkembngan anak didik hanya akan
tercapai apabila dia memperoleh pengalaman belajar, baik melalui mata pelajaran
ataupun kegiatan lainnya.
Selama
ini, istilah kurikulum hanya dikenal sebagai sebuah program kegiatan yang
terencana dalam pendidikan, tanpa mengetahui asal-muasal kurikulum itu
terbentuk atau bersumber dari manakah kurikulum itu. Oleh karena itu, penyusun akan
membahas mengenai sumber-sumber kurikulum dalam makalah ini.
Untuk mengetahui lebih banyak lagi
tentang bagian-bagian dari kurikulum dan pembelajaran khususnya mengenai sumber
kurikulum.
1.3 Ruang Lingkup Materi
Lingkup materi yang akan dibahas dalam makalah ini
meliputi pengertian kurikulum, fungsi dan peranan kurikulum serta pembahasan
mengenai sumber-sumber kurikulum serta realita antara kurikulum dengan proses
pembelajaran.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Pengertian
Kurikulum
Kurikulum
dalam bahasa Yunani Kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari, dan
Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan jarak yang harus
ditempuh oleh pelari. Dari makna yang terkandung, maka kurikulum dalam
pendidikan dapat diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh
atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah. Dalam kosa kata bahasa
Arab, istilah kurikulum dikenal dengan kata manhaj yang berarti jalan yang
terang atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai kehidupannya
(Al-Syaibany, 1997:478). Apabila pengertia manhaj atau kurikulum dikaitkan
dengan pendidikan, maka berarti jalan terang yang dilalui pendidik atau guru
latih dengan orang-orang yang dididik atau dilatihnya untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap mereka (Al-Syaibany, 1997:478).
Pada
hakikatnya, kurikulum sebagai suatu program kegiatan terencana ( program of
planed activities ) memiliki rentang yang cukup luas, hingga membentuk suatu
pandangan yang menyeluruh (Oemar Hamalik, 2011). Kurikulum adalah suatu rencana
yang disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar di bawah bimbingan dan
tanggunga jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya
(S.Nasution,2008)
Kurikulum Menurut
UU. No. 20 Tahun 2003 : Pengertian kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum
merupakan seperangkat rencana yang disusun sebagai pedoman atau acuan dalam
melakukan proses pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan
2.2 Peranan Kurikulum
Sebagai program pendidikan yang telah
direncanakan secara sistematis, kurikulum mengemban peranan yang sangat penting
bagi pendidikan siswa. Apabila dianalisis sifat dari masyarakat dan kebudayaan,
dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam melaksanakan operasinya, maka
dapat ditentukan paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting, yakni
peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif.
(Oemar Hamalik,2011). Ketiga peranan ini sama penting dan perlu dilaksnakan
secara seimbang.
1. Peranan Konservatif
Salah
satu tanggung jawab kurikulum adalah mentransmisikan dan menafsirkan warisan
sosial pada generasi muda. Dengan demikian, sekolah sebagai suatu lembaga
sosial dapat mempengaruhi dan membinatingkah laku siswa sesuai dengan berbagai
nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan dengan peranan pendidikan
sebagai suatu proses sosial. Dengan adanya peranan konservatif ini, maka
sesungguhnya kurikulum itu berorientasi pada masa lampau.
2. Peranan Kritis atau Evaluatif
Kebudayaan
senantiasa berubah dan bertambah. Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang
ada, melainkan juga menilai dan memilih berbagai unsur kebudayaan yang akan
diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol
sosial dan memberi penekanan pada unsur berpikir kritis.
3. Peranan Kreatif
Kurikulum
berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam
artian menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di masa sekarang dan masa mendatang.
Ketiga
peran kurikulum tersebut harus berjalan secara seimbang, atau dengan kata lain
terdapat keharmonisan diantara ketiganya. Dengan demikian, kurikulum dapat
memenuhi tuntutan waktu dan keadaan dalam membawa siswa menuju kebudayaan masa
depan.
2.3 Fungsi Kurikulum
Alexander
Inglis dalam Oemar Hamalik, mengatakan bahwa
kurikulum berfungsi:
1. Fungsi Penyesuaian ( The Adjustive of Adaptive
Function )
Individu hidup di lingkungan.
Setiap individu harus mempu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara
menyeluruh. Disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan, sehingga
individu bersifat well-adjusted.
2. Fungsi Integrasi (The Integrating Function)
Kurikulum berfungsi mendidik
pribadi-pribadi yang terintegrasi.
3. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function )
Kurikulum perlu memberikan
pelayanan terhadap perbedaan diantara setiap orang dalam masyarakat.
4. Fungsi Persiapan ( The Propaedeutic Function )
Kurikulum berfungsi mempersiapkan
siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang
lebih jauh.
5. Fungsi Pemilihan ( The Selective Function )
Perbedaan dan pemilihan (seleksi)
adalah dua hal yang berkaitan. Untuk mengembangkan berbagai kemampuan tersebut,
maka kurikulum perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel.
6. Fungsi Diagnostik ( The Diagnostic Function )
Kurikulun berfungsi membimbing
siswa untuk dapat berkembang secara optimal.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Sumber Kurikulum
Sumber atau resources
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:
·
Buku dan bahan
tercetak,
·
Perangkat lunak
computer,
·
Film dan kaset
video,
·
Kaset,
·
Televisi dan
proyektor,
·
CD ROOM
interaktif, dan masih banyak lagi.
Materi kurikulum yang diperlukan oleh
para pengembang kurikulum dapat diperoleh di buku-buku teks dan petunjuk bagi
guru. Materi tersebut juga dapat diperoleh di beberapa tempat seperti
perpustakaan kurikulum di berbagai universitas, khususnya pada bagian
pendidikan. Selain itu pusat-pusat sistem sekolah umum, pusat pendidikan guru,
kantor konsultan kurikulum, departemen pendidikan dan agen-agen pelayanan
pendidikan regional lainnya, juga merupakan tempat untuk memperoleh materi
kurikulum.
Deskripsi dan analisis suatu pandangan
komprehensif tentang lapangan kurikulum tidak mungkin tersaji hanya dalam satu
literature. Oleh karena itu, diperlukan sumber-sumber yang mendukung dalam
memperoleh informasi dan ide-ide lebih jauh tentang lapangan kurikulum yang
dikaji. Sumber-sumber yang dimaksud meiputi karya-karya yang diterbitkan oleh
asosiasi professional, penerbitan berkala, dan buku-buku teks yang relavan.
3.2 Realita
antara Kurikulum dengan Proses Pembelajaran
Kurikulum
merupakan salah satu komponen utama pendidikan. Sebagai bagian dari penentu
keberhasilan sistem pendidikan di suatu negara, kurikulum dapat mengalami
beberapa kali perubahan atau pengembangan.
Meskipun perubahan kurikulum selalu berorientasi pada upaya
perbaikan dan pengembangan secara progresif, namun demikian setiap perubahan
yang terjadi dalam masyarakat senantiasa memunculkan resiko kehidupan sosial
atau ketidakpastian sosial berikutnya. Hal ini terjadi dalam konteks
pengembangan kurikulum, pro dan kontra atas pelaksanaan kurikulum yang akan
atau baru ditetapkan pasti selalu terjadi.
Dalam
pengertian intrinsik kependidikan,
maka kurikulum adalah jantung pendidikan. Artinya, semua gerak kehidupan
kependidikan yang dilakukan sekolah didasarkan pada apa yang direncanakan
kurikulum. Kehidupan di sekolah adalah kehidupan yang dirancang berdasarkan apa
yang diinginkan kurikulum. Pengembangan potensi peserta didik menjadi kualitas
yang diharapkan adalah didasarkan pada kurikulum. Proses belajar yang dialami
peserta didik di kelas, di sekolah, dan di luar sekolah dikembangkan
berdasarkan apa yang direncanakan kurikulum. Kegiatan evaluasi untuk menentukan
apakah kualitas yang diharapkan sudah dimiliki oleh peserta didik dilakukan
berdasarkan rencana yang dicantumkan dalam kurikulum. Oleh karena itu kurikulum
adalah dasar dan sekaligus pengontrol terhadap aktivitas pendidikan. Tanpa
kurikulum yang jelas apalagi jika tidak ada kurikulum sama sekali maka
kehidupan pendidikan di suatu lembaga menjadi tanpa arah dan tidak efektif
dalam mengembangkan potensi peserta didik menjadi kualitas pribadi yang
maksimal.
Sehubungan
dengan sumber-sumber kurikulum, bentuk dari sumber kurikulum kebanyakan berbentuk media (alat). Belum
tentu dalam media tersebut sesuai dengan realita. Seharusnya mengkombinasikan
atau bahkan mengutamakan sumber kurikulum adalah siswa. Mengapa demikian, hal
ini karena siswa adalah objek atau sasaran utama dari sebuah kurikulum.
Kurikulum yang mengacu pada kompetensi siswanya disebut Kurikulum berbasis
Kompetensi.
Di
samping masyarakat/kebudayaan dan pengetahuan, kebutuhan dan minat anak juga
merupakan sumber penting bagi penentuan bahan pelajaran. Tiap kurikulum harus
memperhatikan anak. Berapa banyak perhatian itu bergantung pada kedudukan dan
peranan yang diberikan kepadanya. Di samping dunia pengetahuan dan masyarakat,
anak juga dipandang sebagai salah satu sumber untuk menentukan apa yang akan
dijadikan bahan pelajaran agar anak itu dapat dikembangkan seoptimal mungkin.
Untuk itu perlu dipelajari bagaimana anak tumbuh, berkembang dan belajar, apa
kebutuhannya dan apa minatnya.
Kurikulum
juga sebaiknya berbasis Hak Asasi Manusia, hal ini karena nilai-nilai yang
terkandung dalam HAM seperti kebersihan,
kerapihan, hidup menaati, ketertiban itu perlu ditanamkan dan dilakukan sejak
dini kepada siswa terutama di Sekolah Dasar.
Sistem
pengembangan kurikulum harus berdasarkan asas-asas sebagai berikut.
1.
Kurikulum
dan teknologi pendidikan berdasarkan pada asas keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Kurikulum
dan teknologi pendidikan berdasarkan dan diarahkan pada asas demokrasi
pancasila.
3.
Pengembangan
kurikulum dan teknologi pendidikan berdasarkan dan diarahkan pada asas
keadilan dan pemerataan pendidikan.
4.
Pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan dilandasi dan diarahkan
berdasarkan asas keseimbangan, keserasian, dan keterpaduan.
5.
Pengembangan
kurikulum dan teknologi pendidikan dilandasi dan diarahkan berdasarkan
asas hukum yang berlaku.
6.
Pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan dilandasi dan diarahkan
berdasarkan asas kemandirian dan pembentukan manusia mandiri.
7.
Pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan dilandasi dan diarahkan
berdasarkan asas-asas nilai-nilai kejuangan bangsa.
8. Pengemngan
kurikulum dan teknologi pendidikan dilandasi dan diarahkan berdasarkan asas
pemanfaatan, pengembangan, penciptaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulannya,
sumber kurikulum adalah bahan-bahan pembentuk sebuah kurikulum atau dapat
dikatakan asal muasal kurikulum terbentuk. Sumber-sumber kurikulum yaitu buku
dan bahan tercetak, perangkat lunak computer, film, kaset video dan masih banyak lagi media
lainnya. Kurikulum berbasis kompetensi siswa dan berbasis HAM adalah kurikulum
yang baik diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
4.2 Usul dan Saran
Kurikulum terbentuk tentunya telah melewati
proses pemikiran yang panjang, sehingga terciptalah sebuah gagasan baru. Contoh
gagasan yang paling bagus adalah kurikulum 2013. Menurut penyusun, K13 adalah
sebuah kurikulum yang mengambil sumbernya ( sumber pembuatan kurikulumnya ) itu
melihat kepada aspek objeknya yaitu siswa. Sayangnya, Sumber daya manusia yang
berprofesi sebagai tenaga pendidik masih belum siap melaksanakan gagasan bagus
tersebut. Seharusnya sumber daya manusia khususnya tenaga pendidik kedepannya
harus lebih siap lagi akan gagasan-gagasan bagus yang tentunya akan memajukan
pendidikan Indonesia, karena guru berperan peting dalam kesuksesan anak
muridnya dan tentunya dengan kurikulum yang bersumber dari siswa pula maka akan
terbentuk sebuah generasi yang diharapkan yaitu dengan mengembangkan seoptimal
mungkin pontensi yang dimiliki siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamalik,
Oemar.2011.Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Mualimin,dkk.2013.Buku
Pedoman Tentang Kurikulum Berbasis HAM Bagi Sekolah Dasar.Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan HAM
Mulyasa, M.2008.Kurikulum
Berbasis Kompetensi.Bandung:PT Remaja Rosdakarya