Kamis, 31 Desember 2015

Makalah "Sumber Kurikulum"



Sumber Kurikulum
Diajukan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah kurikulum dan pembelajaran
Tahun pelajaran 2015/2016







   Disusun oleh :

   Tiara Kusnia Dewi ( 2227141051 )

                                              Kelas                 : 3 – B PGSD


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015



KATA PENGANTAR

Penyusun memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat  menyelesaikan makalah tentang sumber kurikulum ini. Makalah ini ditunjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kurikulum dan pembelajaran.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun banyak memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Bapak Reksa Adya Pribadi, M.Pd, selaku pembimbing makalah;
2.      Bapak Kasnadi dan Ibu Tati Nurhayati, selaku orang tua penyusun yang telah memfasilitasi dalam pembuatan makalah ini;
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, baik materi maupun teknik penulisannya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menambah wawasan tentang kurikulum khususnya mengenai sumber kurikulum.

                                                                                         Serang,       September  2015

                                                                                                       Penyusun
 
 





DAFTAR ISI


Halaman
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................   1 
1.1 Latar Belakang...........................................................................................            1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................           1
1.3 Tujuan.........................................................................................................            1
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................  2
             2.1 Pengertian Kurikulum................................................................................ 2
             2.2 Peranan Kurikulum.................................................................................... 3
             2.3 Fungsi Kurikulum...................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................... 5
             3.1 Sumber Kurikulum................................................................................. 5
             3.2 Realita antara Kurikulum dengan Proses Pembelajaran.................... 6
BAB IV PENUTUP...................................................................................................   9
             4.1 Kesimpulan................................................................................................ 9
             4.2 Usul dan Saran.......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................    10




BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
 Istilah kurikulum erat kaitannya dengan dunia pendidikan dan memang realitanya digunakan dalam dunia pendidikan. Para ahli pendidikan memiliki penafsiran yang berbeda tentang kurikulum. Namun demikian, dalam penafsiran yang berbeda itu, ada juga kesamaanya. Kesamaan tersebut adalah, bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang dicapai.
 Sekolah didirikan untuk membimbing peserta didik agar berkembang sesuai tujuan yang diharapkan. Ini berarti titik sentral kurikulum adalah anak didik itu sendiri. Namun kurikulum juga berfungsi untuk setiap orang atau lembaga yang bersangkutan. Perkembngan anak didik hanya akan tercapai apabila dia memperoleh pengalaman belajar, baik melalui mata pelajaran ataupun kegiatan lainnya.
Selama ini, istilah kurikulum hanya dikenal sebagai sebuah program kegiatan yang terencana dalam pendidikan, tanpa mengetahui asal-muasal kurikulum itu terbentuk atau bersumber dari manakah kurikulum itu. Oleh karena itu, penyusun akan membahas mengenai sumber-sumber kurikulum dalam makalah ini.

1.2  Tujuan
Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang bagian-bagian dari kurikulum dan pembelajaran khususnya mengenai sumber kurikulum.

1.3  Ruang Lingkup Materi
Lingkup materi yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi pengertian kurikulum, fungsi dan peranan kurikulum serta pembahasan mengenai sumber-sumber kurikulum serta realita antara kurikulum dengan proses pembelajaran.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1    Pengertian Kurikulum 
 Kurikulum dalam bahasa Yunani Kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari, dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Dari makna yang terkandung, maka kurikulum dalam pendidikan dapat diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah. Dalam kosa kata bahasa Arab, istilah kurikulum dikenal dengan kata manhaj yang berarti jalan yang terang atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai kehidupannya (Al-Syaibany, 1997:478). Apabila pengertia manhaj atau kurikulum dikaitkan dengan pendidikan, maka berarti jalan terang yang dilalui pendidik atau guru latih dengan orang-orang yang dididik atau dilatihnya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka (Al-Syaibany, 1997:478).
       Pada hakikatnya, kurikulum sebagai suatu program kegiatan terencana ( program of planed activities ) memiliki rentang yang cukup luas, hingga membentuk suatu pandangan yang menyeluruh (Oemar Hamalik, 2011). Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggunga jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya (S.Nasution,2008)
        Kurikulum Menurut  UU. No. 20 Tahun 2003 : Pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 
       Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana yang disusun sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan proses pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan


2.2    Peranan Kurikulum
       Sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis, kurikulum mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan siswa. Apabila dianalisis sifat dari masyarakat dan kebudayaan, dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam melaksanakan operasinya, maka dapat ditentukan paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting, yakni peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif. (Oemar Hamalik,2011). Ketiga peranan ini sama penting dan perlu dilaksnakan secara seimbang.
1.      Peranan Konservatif
Salah satu tanggung jawab kurikulum adalah mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial pada generasi muda. Dengan demikian, sekolah sebagai suatu lembaga sosial dapat mempengaruhi dan membinatingkah laku siswa sesuai dengan berbagai nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial. Dengan adanya peranan konservatif ini, maka sesungguhnya kurikulum itu berorientasi pada masa lampau.
2.      Peranan Kritis atau Evaluatif
Kebudayaan senantiasa berubah dan bertambah. Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai dan memilih berbagai unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial dan memberi penekanan pada unsur berpikir kritis.
3.      Peranan Kreatif
Kurikulum berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam artian menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa mendatang.

Ketiga peran kurikulum tersebut harus berjalan secara seimbang, atau dengan kata lain terdapat keharmonisan diantara ketiganya. Dengan demikian, kurikulum dapat memenuhi tuntutan waktu dan keadaan dalam membawa siswa menuju kebudayaan masa depan.

2.3    Fungsi Kurikulum
   Alexander Inglis dalam Oemar Hamalik, mengatakan bahwa kurikulum berfungsi:
1.      Fungsi Penyesuaian ( The Adjustive of Adaptive Function )
Individu hidup di lingkungan. Setiap individu harus mempu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh. Disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan, sehingga individu bersifat well-adjusted.
2.      Fungsi Integrasi (The Integrating Function)
Kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi.
3.      Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function )
Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan diantara setiap orang dalam masyarakat.
4.      Fungsi Persiapan ( The Propaedeutic Function )
Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh.
5.      Fungsi Pemilihan ( The Selective Function )
Perbedaan dan pemilihan (seleksi) adalah dua hal yang berkaitan. Untuk mengembangkan berbagai kemampuan tersebut, maka kurikulum perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel.
6.      Fungsi Diagnostik ( The Diagnostic Function )
Kurikulun berfungsi membimbing siswa untuk dapat berkembang secara optimal.




BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Sumber Kurikulum
Sumber atau resources yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
·         Buku dan bahan tercetak,
·         Perangkat lunak computer,
·         Film dan kaset video,
·         Kaset,
·         Televisi dan proyektor,
·         CD ROOM interaktif, dan masih banyak lagi.

Materi kurikulum yang diperlukan oleh para pengembang kurikulum dapat diperoleh di buku-buku teks dan petunjuk bagi guru. Materi tersebut juga dapat diperoleh di beberapa tempat seperti perpustakaan kurikulum di berbagai universitas, khususnya pada bagian pendidikan. Selain itu pusat-pusat sistem sekolah umum, pusat pendidikan guru, kantor konsultan kurikulum, departemen pendidikan dan agen-agen pelayanan pendidikan regional lainnya, juga merupakan tempat untuk memperoleh materi kurikulum.
Deskripsi dan analisis suatu pandangan komprehensif tentang lapangan kurikulum tidak mungkin tersaji hanya dalam satu literature. Oleh karena itu, diperlukan sumber-sumber yang mendukung dalam memperoleh informasi dan ide-ide lebih jauh tentang lapangan kurikulum yang dikaji. Sumber-sumber yang dimaksud meiputi karya-karya yang diterbitkan oleh asosiasi professional, penerbitan berkala, dan buku-buku  teks yang relavan.


3.2 Realita antara Kurikulum dengan Proses Pembelajaran

Kurikulum merupakan salah satu komponen utama pendidikan. Sebagai bagian dari penentu keberhasilan sistem pendidikan di suatu negara, kurikulum dapat mengalami beberapa kali perubahan atau pengembangan.
 Meskipun perubahan kurikulum selalu berorientasi pada upaya perbaikan dan pengembangan secara progresif, namun demikian setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat senantiasa memunculkan resiko kehidupan sosial atau ketidakpastian sosial berikutnya. Hal ini terjadi dalam konteks pengembangan kurikulum, pro dan kontra atas pelaksanaan kurikulum yang akan atau baru ditetapkan pasti selalu terjadi.
Dalam pengertian intrinsik kependidikan, maka kurikulum adalah jantung pendidikan. Artinya, semua gerak kehidupan kependidikan yang dilakukan sekolah didasarkan pada apa yang direncanakan kurikulum. Kehidupan di sekolah adalah kehidupan yang dirancang berdasarkan apa yang diinginkan kurikulum. Pengembangan potensi peserta didik menjadi kualitas yang diharapkan adalah didasarkan pada kurikulum. Proses belajar yang dialami peserta didik di kelas, di sekolah, dan di luar sekolah dikembangkan berdasarkan apa yang direncanakan kurikulum. Kegiatan evaluasi untuk menentukan apakah kualitas yang diharapkan sudah dimiliki oleh peserta didik dilakukan berdasarkan rencana yang dicantumkan dalam kurikulum. Oleh karena itu kurikulum adalah dasar dan sekaligus pengontrol terhadap aktivitas pendidikan. Tanpa kurikulum yang jelas apalagi jika tidak ada kurikulum sama sekali maka kehidupan pendidikan di suatu lembaga menjadi tanpa arah dan tidak efektif dalam mengembangkan potensi peserta didik menjadi kualitas pribadi yang maksimal.
Sehubungan dengan sumber-sumber kurikulum, bentuk dari sumber kurikulum  kebanyakan berbentuk media (alat). Belum tentu dalam media tersebut sesuai dengan realita. Seharusnya mengkombinasikan atau bahkan mengutamakan sumber kurikulum adalah siswa. Mengapa demikian, hal ini karena siswa adalah objek atau sasaran utama dari sebuah kurikulum. Kurikulum yang mengacu pada kompetensi siswanya disebut Kurikulum berbasis Kompetensi.
Di samping masyarakat/kebudayaan dan pengetahuan, kebutuhan dan minat anak juga merupakan sumber penting bagi penentuan bahan pelajaran. Tiap kurikulum harus memperhatikan anak. Berapa banyak perhatian itu bergantung pada kedudukan dan peranan yang diberikan kepadanya. Di samping dunia pengetahuan dan masyarakat, anak juga dipandang sebagai salah satu sumber untuk menentukan apa yang akan dijadikan bahan pelajaran agar anak itu dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Untuk itu perlu dipelajari bagaimana anak tumbuh, berkembang dan belajar, apa kebutuhannya dan apa minatnya.
Kurikulum juga sebaiknya berbasis Hak Asasi Manusia, hal ini karena nilai-nilai yang terkandung dalam HAM  seperti kebersihan, kerapihan, hidup menaati, ketertiban itu perlu ditanamkan dan dilakukan sejak dini kepada siswa terutama di Sekolah Dasar.

Sistem pengembangan kurikulum harus berdasarkan asas-asas sebagai berikut.
1.   Kurikulum dan teknologi pendidikan berdasarkan pada asas keimanan dan ketakwaan  terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Kurikulum dan teknologi pendidikan berdasarkan dan diarahkan pada asas demokrasi  pancasila.
3.      Pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan berdasarkan dan diarahkan pada asas  keadilan dan pemerataan pendidikan.
4.     Pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan dilandasi dan diarahkan berdasarkan  asas keseimbangan, keserasian, dan keterpaduan.
5.      Pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan dilandasi dan diarahkan berdasarkan  asas hukum yang berlaku.
6.      Pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan dilandasi dan diarahkan berdasarkan  asas kemandirian dan pembentukan manusia mandiri.
7.     Pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan dilandasi dan diarahkan berdasarkan  asas-asas nilai-nilai kejuangan bangsa.
8.        Pengemngan kurikulum dan teknologi pendidikan dilandasi dan diarahkan berdasarkan asas  pemanfaatan, pengembangan, penciptaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.




BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
  Jadi kesimpulannya, sumber kurikulum adalah bahan-bahan pembentuk sebuah kurikulum atau dapat dikatakan asal muasal kurikulum terbentuk. Sumber-sumber kurikulum yaitu buku dan bahan tercetak, perangkat lunak computer, film,  kaset video dan masih banyak lagi media lainnya. Kurikulum berbasis kompetensi siswa dan berbasis HAM adalah kurikulum yang baik diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia.



4.2 Usul dan Saran
      Kurikulum terbentuk tentunya telah melewati proses pemikiran yang panjang, sehingga terciptalah sebuah gagasan baru. Contoh gagasan yang paling bagus adalah kurikulum 2013. Menurut penyusun, K13 adalah sebuah kurikulum yang mengambil sumbernya ( sumber pembuatan kurikulumnya ) itu melihat kepada aspek objeknya yaitu siswa. Sayangnya, Sumber daya manusia yang berprofesi sebagai tenaga pendidik masih belum siap melaksanakan gagasan bagus tersebut. Seharusnya sumber daya manusia khususnya tenaga pendidik kedepannya harus lebih siap lagi akan gagasan-gagasan bagus yang tentunya akan memajukan pendidikan Indonesia, karena guru berperan peting dalam kesuksesan anak muridnya dan tentunya dengan kurikulum yang bersumber dari siswa pula maka akan terbentuk sebuah generasi yang diharapkan yaitu dengan mengembangkan seoptimal mungkin pontensi yang dimiliki siswa.


DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar.2011.Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum.Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Mualimin,dkk.2013.Buku Pedoman Tentang Kurikulum Berbasis HAM Bagi Sekolah Dasar.Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan HAM
Mulyasa, M.2008.Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung:PT Remaja Rosdakarya